idk201

2. Peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk virus, alkohol, dan obat-obatan.
5. Obat untuk mengobati infeksi HIV/AIDS yang dapat mempercepat kerusakan hati pada orang dengan hepatitis B dan C.
10. Jaringan parut pada hati yang dapat berkembang menjadi sirosis.
11. Kehilangan nafsu makan.
13. Peradangan yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, panas, dan nyeri.
15. Tahap akhir dari penyakit hati yang ditandai dengan kerusakan hati yang permanen dan tidak dapat disembuhkan.
17. Buang air besar berwarna hitam yang disebabkan oleh darah yang telah dicerna.
18. Protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus.
19. Gatal-gatal pada kulit.
21. Pembesaran hati.
22. Pemberian vaksin untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis.
25. Protein yang diproduksi oleh hati yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
26. Warna kuning pada kulit dan bagian putih mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin.
27. Gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh kerusakan hati.
30. Perasaan tidak nyaman di perut yang ingin muntah.
31. Antibodi yang diberikan untuk membantu melawan infeksi virus.
32. Kadar gula darah rendah.

1. Gangguan pembekuan darah.
3. Tes untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis dalam darah.
4. Pembesaran limpa.
6. Kematian sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan hati permanen.
7. Kanker hati yang dapat berkembang pada orang dengan sirosis.
8. Pencangkokan hati dari donor ke penerima.
9. Sindrom yang ditandai dengan gagal ginjal yang disebabkan oleh kerusakan hati.
12. Penumpukan asam dalam darah.
14. Muntah darah.
16. Organ vital yang bertanggung jawab untuk berbagai fungsi, termasuk detoksifikasi, metabolisme, dan sintesis protein.
20. Enzim hati yang meningkat ketika hati rusak
23. Penyumbatan aliran empedu dari hati ke usus halus.
24. Zat kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
28. Penumpukan cairan di rongga perut.
29. Agen infeksi yang dapat menyebabkan hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E.