idk203

6. Penyumbatan aliran empedu dari hati ke usus halus.
7. Kehilangan nafsu makan.
8. Obat untuk mengobati infeksi HIV/AIDS yang dapat mempercepat kerusakan hati pada orang dengan hepatitis B dan C.
11. Tahap akhir dari penyakit hati yang ditandai dengan kerusakan hati yang permanen dan tidak dapat disembuhkan.
12. Pembesaran hati.
13. Antibodi yang diberikan untuk membantu melawan infeksi virus.
15. Gangguan pembekuan darah.
19. Warna kuning pada kulit dan bagian putih mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin.
20. Kematian sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan hati permanen.
21. Penumpukan asam dalam darah.
23. Tes untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis dalam darah.
24. Agen infeksi yang dapat menyebabkan hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
25. Enzim hati yang meningkat ketika hati rusak
26. Peradangan yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, panas, dan nyeri.
28. Gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh kerusakan hati.
29. Pembesaran limpa.
30. Pencangkokan hati dari donor ke penerima.
31. Perasaan tidak nyaman di perut yang ingin muntah.

1. Protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus.
2. Penumpukan cairan di rongga perut.
3. Pemberian vaksin untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis.
4. Buang air besar berwarna hitam yang disebabkan oleh darah yang telah dicerna.
5. Peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk virus, alkohol, dan obat-obatan.
7. Protein yang diproduksi oleh hati yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
9. Muntah darah.
10. Organ vital yang bertanggung jawab untuk berbagai fungsi, termasuk detoksifikasi, metabolisme, dan sintesis protein.
14. Zat kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
16. Jaringan parut pada hati yang dapat berkembang menjadi sirosis.
17. Sindrom yang ditandai dengan gagal ginjal yang disebabkan oleh kerusakan hati.
18. Kadar gula darah rendah.
22. Gatal-gatal pada kulit.
27. Kanker hati yang dapat berkembang pada orang dengan sirosis.