Across
- 1. Pencatatan hasil dan pengambilan foto lapang pandang penting, termasuk jumlah per lapang pandang dan deskripsi bentuk temuan.
- 6. Sel darah putih dalam sedimen urin; peningkatannya mengarah ke infeksi atau inflamasi saluran kemih atau ginjal.
- 7. Ukuran konsentrasi partikel terlarut; merefleksikan kemampuan konsentrasi ginjal.
- 10. Sel epitel pada sedimen urin; peningkatan sel epitel tubulus ginjal dapat menandakan kerusakan atau nekrosis tubulus.
- 11. Elemen lipid dalam sedimen urin; temuan silinder lemak atau badan lemak menunjang lipiduria dan sering terkait sindrom nefrotik.
- 16. Pemutaran sampel urin dengan kecepatan tertentu untuk memisahkan sedimen dari supernatan tanpa merusak elemen rapuh.
- 18. Pengadukan lembut sampel urin sebelum diproses agar sedimen merata dan representatif.
- 19. Kondisi aliran urin yang lambat di tubulus sehingga memudahkan pembentukan silinder, terutama bila urin pekat dan bersifat asam.
- 20. Tercampurnya sampel urin dengan unsur luar seperti flora perineum atau darah menstruasi yang dapat menimbulkan hasil semu.
Down
- 2. Sel darah merah dalam sedimen urin; bila membentuk silinder mengarah kuat ke sumber perdarahan dari ginjal, terutama glomerulus.
- 3. Adanya protein dalam urin; dapat menandakan gangguan filtrasi glomerulus atau gangguan reabsorpsi tubulus dan berpengaruh pada densitas urin.
- 4. Silinder berisi granula hasil degradasi sel atau protein; sering terkait cedera tubulus akut atau penyakit ginjal kronik sesuai konteks klinis.
- 5. Silinder bening yang tersusun terutama dari matriks protein; dapat muncul pada kondisi fisiologis seperti dehidrasi atau setelah olahraga.
- 8. Penggunaan kriteria pelaporan yang sama antar pemeriksa agar variasi penilaian antar orang lebih kecil.
- 9. Adanya darah dalam urin yang menyebabkan urin tampak kemerahan atau terdeteksi eritrosit pada pemeriksaan sedimen.
- 12. Berat jenis urin sebagai indikator derajat kepekatan urin dan status hidrasi, serta dipengaruhi zat terlarut seperti protein atau glukosa.
- 13. Pengadukan kembali sedimen dengan sisa cairan hingga tercampur merata sebelum dibuat sediaan pemeriksaan.
- 14. Pencantuman identitas pasien, waktu pengambilan, dan waktu pemeriksaan agar hasil dapat ditelusuri dan valid.
- 15. Pembuangan supernatan secara hati-hati setelah sentrifugasi, dengan menyisakan sedikit cairan agar sedimen tidak ikut terbuang.
- 17. Adanya leukosit dalam urin yang dapat membuat urin tampak keruh dan sering mengarah ke infeksi saluran kemih atau inflamasi.
