Stem Cells for Cancer Therapy

12345678910111213141516171819202122232425262728
Across
  1. 1. – Enzim pengatur epigenetik, sering berperan dalam menjaga stemness CSCs.
  2. 4. – Onkogen yang sering aktif pada CSCs.
  3. 5. – Molekul pelindung sel dari ROS.
  4. 6. – Protein yang menginduksi kematian sel kanker.
  5. 8. – Keadaan dorman atau tidak aktif secara proliferatif.
  6. 10. – Kemampuan berubah bentuk dan fungsi tergantung kondisi lingkungan.
  7. 12. – Sel punca kanker, penyebab utama kekambuhan dan resistensi terapi.
  8. 14. – Faktor transkripsi yang mengatur respons antioksidan.
  9. 16. – Jalur metabolik yang menghasilkan energi dari glukosa.
  10. 17. – Kekambuhan kanker setelah terapi.
  11. 18. – Ketahanan sel kanker terhadap terapi.
  12. 20. – Protein perbaikan DNA, meningkatkan ketahanan CSCs.
  13. 21. – RNA interferensi kecil yang memblokir ekspresi gen target.
  14. 23. – Fosforilasi oksidatif, jalur energi alternatif CSCs.
  15. 25. – Virus atau agen yang secara spesifik menghancurkan sel kanker.
  16. 26. – Enzim histon deasetilase, target terapi diferensiasi CSCs.
  17. 28. – Enzim metilasi DNA, sering dihambat dalam terapi epigenetik.
Down
  1. 1. – Vesikel kecil pembawa pesan antar sel, termasuk molekul anti-kanker.
  2. 2. – Lingkungan kadar oksigen rendah, tempat CSCs sering bersembunyi.
  3. 3. – Penyebaran sel kanker ke organ lain.
  4. 7. – Transporter protein yang mengeluarkan obat dari sel kanker.
  5. 9. – Regulasi ekspresi gen tanpa mengubah DNA.
  6. 11. – Kemampuan sel untuk membelah dan mempertahankan diri tanpa kehilangan identitas.
  7. 13. – Sifat “kemampuan mirip sel punca” untuk memperbarui diri dan berdiferensiasi.
  8. 14. – Jalur pensinyalan penting untuk kelangsungan hidup CSCs.
  9. 15. – Proses perubahan sel menjadi tipe sel yang lebih spesifik.
  10. 19. – Teknologi editing gen yang digunakan untuk menargetkan CSCs.
  11. 22. – Spesies oksigen reaktif, dapat menyebabkan stres oksidatif.
  12. 24. – Gen “bunuh diri” untuk membunuh sel kanker secara selektif.
  13. 27. – Protein yang mengatur respons kerusakan DNA.