Across
- 1. – Kemampuan berubah bentuk dan fungsi tergantung kondisi lingkungan.
- 4. – Onkogen yang sering aktif pada CSCs.
- 7. – Molekul pelindung sel dari ROS.
- 8. – Faktor transkripsi yang mengatur respons antioksidan.
- 10. – Pendekatan biologis buatan, seperti promotor sintetis.
- 12. – Karakteristik sel yang tidak memicu respons imun.
- 14. – Pembentukan pembuluh darah baru, mendukung pertumbuhan tumor.
- 16. – Sifat “kemampuan mirip sel punca” untuk memperbarui diri dan berdiferensiasi.
- 19. – Komponen jaringan penyokong tumor.
- 20. – Reseptor antigen chimeric untuk imunoterapi berbasis sel T.
- 23. – Molekul yang menghubungkan sel T dengan target kanker.
- 24. – RNA interferensi kecil yang memblokir ekspresi gen target.
- 25. – Sel punca kanker, penyebab utama kekambuhan dan resistensi terapi.
- 27. – Lingkungan mikro tempat tinggal CSCs.
- 31. – Sel punca embrionik.
- 32. – Molekul pengatur imunitas seperti PD-L1.
- 35. – Enzim metilasi DNA, sering dihambat dalam terapi epigenetik.
- 36. – Protein perbaikan DNA, meningkatkan ketahanan CSCs.
- 37. – Virus atau agen yang secara spesifik menghancurkan sel kanker.
- 41. – Molekul adhesi epitel, sering digunakan sebagai penanda CSC.
- 43. – Sel punca hematopoietik, digunakan dalam transplantasi darah.
- 45. – Proses perubahan sel menjadi tipe sel yang lebih spesifik.
- 46. – Spesies oksigen reaktif, dapat menyebabkan stres oksidatif.
- 47. – Enzim pengatur epigenetik, sering berperan dalam menjaga stemness CSCs.
- 49. – Sel punca mesenkimal, digunakan sebagai pembawa obat.
- 50. – Lingkungan mikro tumor.
- 51. – Kekambuhan kanker setelah terapi.
- 53. – Sel jaringan ikat yang dapat mendukung CSCs.
- 54. – Sistem pembawa obat berukuran nano.
- 56. – Transporter protein yang mengeluarkan obat dari sel kanker.
- 57. – Lingkungan kadar oksigen rendah, tempat CSCs sering bersembunyi.
Down
- 1. – Elemen genetik yang mengatur ekspresi gen terapi.
- 2. – Gen “bunuh diri” untuk membunuh sel kanker secara selektif.
- 3. – Protein permukaan sel, berperan dalam interaksi dengan niche.
- 5. – Teknologi editing gen yang digunakan untuk menargetkan CSCs.
- 6. – Enzim histon deasetilase, target terapi diferensiasi CSCs.
- 8. – Jalur pensinyalan penting untuk kelangsungan hidup CSCs.
- 9. – Sel imun penyaji antigen, bisa dibentuk dari iPSC.
- 11. – Protein yang menginduksi kematian sel kanker.
- 13. – Obat kemoterapi yang bisa dikombinasikan dengan terapi sel.
- 15. – Sel punca pluripoten yang direkayasa dari sel dewasa.
- 17. – Transisi epitel-mesenkimal, membantu penyebaran CSCs.
- 18. – Regulasi ekspresi gen tanpa mengubah DNA.
- 21. – Penanda permukaan CSCs.
- 22. – Penyebaran agen terapi dalam tubuh.
- 26. – Penyebaran sel kanker ke organ lain.
- 28. – Sinyal kimia penarik sel menuju tumor.
- 29. – Jalur metabolik yang menghasilkan energi dari glukosa.
- 30. – Sel pembunuh alami, terlibat dalam imunoterapi.
- 33. – Vesikel kecil pembawa pesan antar sel, termasuk molekul anti-kanker.
- 34. – Protein yang mengatur respons kerusakan DNA.
- 38. – Fosforilasi oksidatif, jalur energi alternatif CSCs.
- 39. – Keadaan dorman atau tidak aktif secara proliferatif.
- 40. – Kemampuan sel untuk membelah dan mempertahankan diri tanpa kehilangan identitas.
- 42. – Penanda permukaan khas CSC.
- 44. – Ligand dari CXCL12, penting untuk migrasi sel.
- 46. – Ketahanan sel kanker terhadap terapi.
- 48. – Digunakan untuk memicu respons imun terhadap antigen CSC.
- 52. – Miniatur tumor dari sel pasien, untuk uji terapi.
- 55. – Penanda permukaan lain dari CSC.
